Krazy Crazy Krezy [2009]

finally, setelah menuh-menuhin hardisk sebulan lebih, setelah dapet copas dari flasdisk temen, akhirnya tiba juga saatnya bagi gue untuk menonton dan mereview film arahan rako prijanto yang sebelumnya berjudul Teman Selamanya ini dan bertransformasi menjadi Krazy Crazy Krezy dengan begitu mendadak. mirip kek kasus film nakalnya anak muda milik  sutadara yang nggak boleh disebut namanya, yang awalnya berjudul Jeritan Perawan dan transformasinya begitu cepat hanya dalah hitungan jam. buset!

adalah sebuah film hasil kerjasama indonesia dengan malaysia. jadi bukan tanpa maksud kalo terdapat dua bintang malaysia nongol di film ini dan memiliki peranan cukup penting. yup, mereka adalah pierre andre dan julia ziegler.

dari segi cerita sebenarnya basi. udah banyak film bertema sejenis yang nggak berhenti di daur ulang. tapi gue cukup puas, karena hasil daur ulang ini bener-bener berbeda.

bercerita tentang pertemuan 3 pengangguran. tian asal jogja, sony asli jakarta dan farid dari malaysia (baru tau kalo orang malaysia  ternyata juga ada yang pengangguran dan anehnya, bisa nyasar ke indonesia dengan bermodal uang 200 ribu[?]). nah, karena sedang tertimpa sial dan merasa senasib sepenanggungan itulah, akhirnya mereka bertiga bahu-membahu untuk mewujudkan keinginan masing-masing.

liat aja, sudah dapat tercium budaya cerita klise dan dapat ditebak ujungnya mau dibawa kemana. sehingga rada bosen juga diawal. apalagi rako kayaknya bingung ngarahin jalan cerita yang kedodoran dan nggak jelas arahnya karena sudah kadung membangun cerita dengan meyakinkan diawal kalo petualangan tiga pria malang ini bakal terlihat menjanjikan. tapi hasilnya….?

dan semua berubah menarik ketika terdapat tambahan cerita dimana 3 cowok ajaib ini bersama melati, ratna dan kartika harus melakoni syuting sebuah reality show yang (katanya) terbesar. dari situ cerita mulai tampak gregetnya. semua dibikin menarik dan renyah. nggak kayak satu jam pertama yang melempep dan nggak jelas juntrungannya. karena selain lucu, akting kesemua pemain terlihat natural (kecuali tora, maybe. coz, akting dia masih kebawa-bawa suasana sketsa extravganza). apalagi pas adegan kejar-kejaran dan penangkapan di tempat pemakaman. lucu aja gitu liat aksi orang-orang sedeng ini berniat mengelabui polisi dengan berpura jadi tukang bersih-bersih kuburan sampe jadi orang lewat. haha, gue langsung sakit perut.

tapi ada beberapa hal yang cukup mengganggu meski gue masih bisa menerima karena ini film komedi. dibeberapa scene terdapat adegan-adegan lebay yang harusnya dibuang juga nggak papa untuk efisiensi waktu. karena jujur aja, cukup mengganggu jalan cerita. misal adegan tian yang lagi mainin barbel, adegan cewek kesulitan naik bis karena memakai rok super mini, dan lain-lain.

trus soal hadirnya dua bintang malaysia disini. dari segi akting sih oke lah. tapi gue langsung ngerasa jetlag ketika denger mereka ngomong. karena selain kecepetan, gue juga nggak tau apa yang diomongin. terutama yang cowok. yang cewek sih masih bisa sikit-sikit gue mengerti karena suaranya cukup tegas. lho, kok gue jadi ketularan?

masih berhubungan dengan poin kedua, entah kenapa, adegan-adegan yang menampilkan dua orang ini dalam satu frame terasa lebay. liat aja adegan pas scene di rumah melati saat cewek ini marah pada farid karena merusak kepercayaannya dan adegan ketika dalam sel. harusnya nggak usah segitunya kali. apalagi medok malay mereka tertinggal, makin bikin dahi gue berkerut.

kalo lagi butuh hiburan, film ini layak untuk ditonton. apalagi bukan film komedi esek-esek yang sekarang lagi menjamur. tanpa adegan-adegan tak senonoh (gila, bahasa gue) film ini sudah lumayan menarik. dan seharusnya beginilah film indonesia yang layak untuk dibuat dan ditonton semua kalangan. good job atas segala kukurangan dan kelebihan…